Mendengarkan penjelasan dalamPresentasi yang disampaikan oleh Perwakilan KONEPS (Korea ON-line E-Procurement System) pada Rapat Koordinasi ke-7 LPSE Nasional di Denpasar (21-23 November 2011) sangat menarik. Banyak bagian yang masih menjadi "PR" bagi kita yang ingin LPSE berkembang.
Sejak dikembangkan sampai dengan sekarang KONEPS tentunya banyak di "support" oleh para petinggi di Negara tersebut. Regulasi yang berpihak kepada sistem yang terintegrasi dan kokoh tentunya sangat membantu sehingga KONEPS menjadi Terbaik dalam penyelenggaran E-Procurement.
Sumber : Disini
Rakor ke-7 LPSE Nasional yang bertema "Bersatu Mengawal Pengadaan Bebas Korupsi" tentunya harus menjadi momentum kita bersama untuk mengawal Sistem PSE untuk bisa berkembang secara "cepat" mengikuti perkembangan pemerintah. Untuk ini tentunya harus ada keinginan untuk bisa berubah.
Tentunya perbedaan geografis antara Korea Selatan dan Indonesia membuat kita menjadi "keder" atas cepatnya proses perkembangan KONEPS. Dari intisari yang disampaikan di akhir presentase bahwa perkembangan sistem KONEPS dibantu oleh 80% di dukung oleh pemerintah dan "hanya" 20% saja atas perkembangan IT.
Sesuai dengan judul diatas, tentunya kami di daerah ingin semua ini terwujud dalam waktu yang tidak begitu lama. LKPP tidak bisa sendirian untuk membangun semua ini, dan kami berharap LKPP "jangan sendirian" untuk mengembangan semua ini. Kita harus berani meminggirkan sikap egois pada semua aplikasi yang dibuat. Agregasi antar sistem aplikasi juga akan menjadi trigger untuk menjadikan Pemerintahan Indonesia yang Bersih. Dan sistem ini ada di depan kita, tinggal kita tanggalkan semua hak atas data, dan ini tentunya bisa di selimuti dengan peraturan yang jelas atas basis data.
Perlu diingat juga, sistem yang kita miliki sekarang sudah harus dipikirkan untuk membangun DRC (Disaster Recovery Center) banyak daerah di Indonesia atau negara lain yang aman dan bisa "realtime" serta "murah" dalam implementasinya. Koneksi dan kemampuan komunikasi data di beberapa daerah di Indonesia sudah support atas keinginan realtime dan valid sebuah data. (Sumber : disini). Backup di lakukan di tempat yang sama tidak akan berguna.
Sebagai contoh BANK di Indonesia telah melakukan hal ini. Walaupun karakteristik data berbeda, tapi mind map untuk DRC pada bank ini bisa menjadi inspirasi LPSE untuk melakukan DRC dengan segera.
Dalam presentasi, KONEPS ternyata sudah melakukan DRC. Tentunya hal ini dilakukan bahwa data itu "sangat mahal" di bandingkan peralatan. Histori atas data tidak bisa di ulang.
LPSE Kab. Kotim pada awal berdiri sudah melakukan DRC ini secara sederhana. Dan sekarang apabila SPSE "jatuh" kami berharap dapat berdiri kembali. Ancaman internal dan ekternal terutama perubahan alam yang tidak bisa di prediksi menjadi dasar kami untuk melakukan inovasi ini.
Kami berharap beberapa kemajuan KONEPS bisa menjadi kita untuk semangat dan bangkit untuk bersama-sama mengawal negeri untuk mencapai tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar